Wednesday, April 11, 2007

KEKUATAN INTUISI

KEKUATAN INTUISI


Kekuatan intuisi (The Power of Intuition), adalah segenap potensi yang terdapat didalam kehidupan seorang muslim,yang di bangun melalui pengalaman keagamaan dan pengalaman keberagaman dikehidupan sehari-hari ,sehingga didalam hatinya terakumulasikan berbagai macam pola pengalaman akibat dari kepatuhan relijius ,yang mendorongnya menjadi sebuah kekuatan baru yang berasal dari akal budinya dan hati nuraninya.Dan ,dari pengelolaan terhadap kekuata intuisi itulah ,seseorang dapat memiliki Kecerdasan Intuisional (Intuitional Quotion).Atau ,yang al faqir populerkan dengan In-Q (inqiu).Sedangkan bagi seseorang yang telah mampu memiliki Kecerdasan Intuisi,disebut Inqiunis.
(Miftahul Luthfi Muhammad :2005).
Yang dimaksud dengan kepatuhan relijius adalah ketaatan seorang muslim didalam menaati segenap perintah dan larangan-Nya.Sehingga dikehidupan kesehariannya melahirkan sikap mental dan perilaku keberagaman ,yang mencerminkan sinerginya seorang muslim mukmin antara penuaian pesan2 Iman –Islam- Ihsan dalam kehidupan sehari-hari disisi yang lain.
Dari Perubahan perilaku tersebut maka akan dilahirkan kekuatn baru ,yang sekaligus akan melahirkan kecerdasanbaru dikehidupan seorang muslim.Untuk itu Alfaqir,dalam konteks ini memahami Kecerdasan Intuisional ,lebihmemberikan makna strategis Kecerdasan Intuisional sebagai Kecerdasan Rasa.Atau ,dalam Roushandlauqi.Yang mana hal itu dapat melahirkan roushanfikri dan roushandlamri.Yaitu ,roushanfikri sebagai pencerahan berpikir dan roushandlamri sebagai pencerahan hati.Sedangkan kedua pencerahan akibat langsung dari Kecerdasan Rasa(Miftahul Luthfi Muhammad:2006).Inilah yang dimaksud dengan Pencerahan Diri (Self Enlightmant).
(Miftahul Luthfi:2007).
Dikehidupan ini seorang muslim mukmin sangat dituntut untuk dapat mengimani Allah sekaligus dapat mengamalkan keimanannya dalam aspek kehidupannya.Tidaklah sama seorang muslim yang beriman lagi beramal,dengan seorang muslim yang sekedar formalistik terhadap agamanya.Muslim ideal adalah terpatrinya rasa penghambaan hanya kepada Allah azza wa jalla,yang terekspresikan kedalam rasa berkasih sayang dikehidupan kesehariannya dengan wujud mampu berbagi rasa(to share) dan berkepedulian atas sesama,khususnya dengan sesama muslim.
(Miftahul Luthfi Muhammad:2005).
Tidak seperti sekarang !Rajutan persaudaraan Islam telah sirna ditelan oleh egoisme dan semangat ingin paling benar didalam memahami agamanya.Maka ,akibatnya masing2 dari komponen kaum muslimin berebut berlomba untuk meras paling benar.Sebaliknya ,sangat jauh dari sikap mental dan perilaku untuk “berebut salah”.Jika sesama umat Islam masih memiliki keberagaman untuk berebut benar.Sampai kapanpun mereka tidak akan pernah menemukan” KEBENARAN” .Sebab,kebenaran itu adalah sikap mau menerima ke-Mahabesaran dan ke-Mahakuasaan Allah jalla jalaluh dikehidupan ini dengan memegang teguh prinsip bertauhid ,yakni :selalu menomor satukan Allah (al-mauhid),benar dalam berketaatan terhadap Allah (ash-shidiq),murni dalam berpengapdian dengan Allah (al-ikhlash),tahu diri sebagai hamba Allah (asy-syukr),berpengendalian diri dalam melaksanakan segenap perintah Allah (ash-shabr ),dan rendah hati sebagai pencerminan hamba Allah yang tidak memiliki daya apapun kecuali karena mendapat pertolongan Allah azza wa jalla ( at-tawadlu’).
Maka jika prinsip2 bertauhid seperti diatas sudah tidak lagi dimiliki oleh mayoritas kaum muslimin mikmin.Maka ,umat islam telah kehilangan Kekuatan Intuisional .Sehingga puncaknya adalah kaum muslimin mukmin sudah tidak memiliki Kecerdasan Rasa.Dengan demikian umat islam dan peradabannya tidak lagi mengalami pencerahan .Maka ,akibat yang paling parah adalah :
1)Umat Islam dikehidupan kesehariannya akan tersekat dengan Al-Qur’an;
2)Umat Islam dikehidupannya akan tersekat dengan masjid;dan
3)Umat islam dikeseharian hidupnya akan tersekat dengan sesama kaum muslimin.
Tiga hijab yang mematikan:
Hilangnya kekuatan intuisi dan kecerdasan intuisional didalam kehidupan keseharian kaum muslimin terhijad(tersekat).yang mana hal itu akan dapat mematikan ghairah kehisupan kaum muslimin.disamping menghilangkan kewibawaan(haibah)kaum muslimin terhadap umat2 yang lain .ketiga hijab itu adalah:
A.al-muslimuna muhjubun bil-qur’an
Terhijabnya kaum mulsimin dengan Al-qur’an sebagai akibat langsung dari tidak dimilikinya prinsip2 bertauhid.dimana seorang muslimin dikehidupan ini tidak lagi menghamba dan memohon pertolongan kepada allah .al-qu’arn sudah tidak lagi dijadikan referensi kehidupannya .ia dibaca jika ada maunya dan ada perlunya .Bahkan tidak jarang ayat-2Nya diperjual- belikan .Membacanya untuk sekedar memenuhi target perlombaan dalam musabaqoh tilawatil Qur’an.yang lebih parah lagi membaca Qur’an hanya untuk mencari uang disatu sisi.sedangkan disisi yang lain ,secara mistik diyakininya dapat mendatangkan harta kekayaandan kedudukan .Inilah realitas yang sangat memprihatinkan ,dimana”membaca”al-qur’an tidak melebihi kerongkongannya,dan tidak jarang Al-qur’an “dilempar”kebelakang punggungnya.
Maka akibat yang paling nyata yang dapat dirasakan adalah hilangnya kekuatan intuisional.Dengan kata lain kaum muslimin dewasa ini tidak lagi memiliki kecerdasan rasa dikehidupan kesehariannya .Sehingga banyak hati seorang muslimin yang telah mengalami mati rasa.banyaknya mata bisa melihat dan memandang ,tetapi hatinya buta.dampak dari hati yang buta dalah tidak lagi kemampuan rasa didalam membedakan antara hak dan yang batil.terbukti betapa banyaknya kaum muslimin yang telah berani keluar dari neraca syariat .Yang paling nyata ,maraknya perilaku korupsi dikalangan kaum muslimin dinegeri ini.

B.Al muslimuna mahjubun bil masajid
Kaum muslimin terhijab dengan masid,disebabkan dikehidupan ini kaum muslimin ,sebagian besar sudah tidak lagi memegang prinsip2 tauhid.hal itu lebih dikarenakan pengaruh langsung dari gaya hidup (lifestyle)dan cara berpikir yang condong dengan model kapitalisme dan materialisme.sehingga ukuran diseorang hamba tidak lagi menggunakan prinsip2 tauhid .akan tetapi telah berubah ,yakni dengan menggunakan prinsip2 kapitalisme dan materilaisme.
Akibatnya ,datang untuk berjamaah dimasjid tidak lagi menjadi kebanggaan dikehidupan seorang muslim .Terbukti banyaknya masjid dan mushola yang kosong dari jama’ah.dan yang lebih memprihatinkan lagi ,jamaah shalat subuh sudah tidak lagi menjadi tradisi dikeseharian hidup umat islam:khususnya bagi kaum lelaki muslim.
Tidak hanya itu !masjid kita telah mengalami pengavlingan yang dilakukan oleh para pelaku partai dan pelaku ormas,atau aliran tertentu dalam islam.maka masjid kita pun kini berubah dengan warna-warni kepentingan.Maka ,korban pertama adalah umat islam itu sendiri.dimana kita telah kehilangan sosok panutan ,disamping juga telah kehilangan tempat dimana harus melakukan kontemplasi yang hening dan khusuk.
Belum lagi ,ditambah dengan semangat kapitalis dan materialis.sehingga tidak segan2 lagi membangun masjid dengan harta benda dan keuangan yang syubhat .Dari sini maka jelaslah bahwa kekuatan Intuisi dan kecerdasan kaum muslimin telah mengalami penghancuran secara sistematis.
3.Al-Muslimuna mahjubun bil-muslimina
Persaudaraan Islam telah terhijab dengan sesama kaum muslimin.hal ini tidak boleh terjadi ,kita harus segera sadar dan harus melakukan langkah2 antisipatif ,agar diantara kita tetap terbingkai kedalam persaudaraan islam.Sekalipun diantara kita disana-sini telah terjadi perbedaan ,maka kita harus sepakat bahwa prinsip2 tauhid kita adalah sama .tidak hanya itu ,prinsip fikih dan prinsip akhlak pun juga sama.karenanya, kita boleh tidak sepakat dalam hal2 tertentu yang tidak sampai merusak prinsip dasar keagamaan ,seperti:prinsip akidah,prinsip syariah dan prinsip akhlak.
Akibat langsung dari terhijabnya Persaudaraan Islam,maka umat islam akan kehilangan kekuatan intuisi dan kecerdasan rasa .dimana diantara kita tidak lagi tumbuh semangat untuksaling melengkapi kekurangan antara yang satu dengan yang lain.sebaliknya ,yang sangat menonjol dewasa ini adalah munculnya semangat keagamaan dan keberagaman yang sangat berlebihan ,dengan mengklaim bahwa dirinyalah yang paling “benar” didalam berislam.
MEMBANGKITKAN KEMBALI KEKUATAN INTUISI
The Power of intuition haruslah ditumbuhkan dari pengalaman keagamaan dan keberagaman kita,yang dilakukan secara terus menerus secara disiplin ,ulet dan tekun hingga akhirnya membentuk pola2 pengalaman .sedangkan Intuitional Quotien haruslah melahirkan sikap mental dan perilaku yang benar didalam berketaatan dan berkemanfaatan sebagai seorang muslim mukmin.
Dan tidak ada fasilitas yang tercepat didalam membangkitkan kekuatan intuisi dan menumbuhkan kecerdasan Intisional,kecuali dengan melakukan perubahan perilaku (Behavior Transformation)dan pembelajaran sifat yang baik (a good character learning),guna mengejawantahkan kepatuhan relijius .
Seorang muslim dengan mengamalkan rukun islam ,itu berarti dia telah melakukan transformasi nilai kedalam sebuah perilaku implementif.dan hal itu ,apabila dilakukannya secara istiqamah dan mudawamah ,maka akan lahirlah kekuatan intuisi dan kecerdasan rasa (rhousandlauqi).Begitu juga dengan ruku iman,apabila diejawantahkan kedalam perilaku keseharian maka hal itu juga akan mendorong munculnya kekuatan intuisi dan kecerdasan rasa .
Maka ,sangatlah berbeda antara pola2 pengalaman keagamaan dan keberagaman yang didasarakan atas dinul islam ,dengan pola2 pengalaman yang tanpa menjadikan dinul islam sebagai way of life(pandangan hidup)dan lifesyle(gaya hidup).Sampai disini maka sangat berbeda ,antara kepribadian orang mukmin –orang kafir-orang munfik.seorang mukmin kepribadiannya dapat dilecutkan hingga pada kecerdasan rasa.adapu selain seorang mukmin ,puncak kecerdasan yang dimilikinya hanya sampai pada kecerdasan spiritual.dan ,yang harus dipahami bahwa didalam kecerdasan spiritual masih sangat dimungkinkan seseorang itu mengalami kepribadian pecah (split personality)
Karenanya guna menunjang percepatan tercapainya kecerdasan rasa .maka ,kita harus segera melakukan manajemendiri.yang hal itu ditandai dengan :
1)Niat yang benar;2)Cara yang benar;3)Dampak –pengaruh –akibat yang benar ,dari setiap yang dilakukannya didalam beraktifitas.
Semata hal itu untuk :
a)meningkatkan takwallah; b)Ttaqarruban indallah;dan c)Mencari ridho allah .Dan kesemuanaya adalah haruslah dilakukannya secara tekun ,ulet dan disiplin hingga memunculkan simpul2 pengalaman yang benar yang pada akhirnya terajut kedalam sebuah tatanan pola pengalaman keagamaan dan keberagaman yang benar lagi bermanfaat.Inilah sebuah kekuatan kaum muslimin yang telah lama dilalaikan dan diterlantarkan bahkan.Maka ,akan lebih hebat lagi ,dikarenakan kekuatan intuisi dan kecerdasan rasa yang dimiliki oleh kaum muslimin didampingi oleh kekuatan wahyu dan kecerdasan wahyu.


Penulis


Sidi Miftahul Luthfi Muhammad al-Mutawakkil


Email:alfath18@yahoo.com

No comments: