Friday, October 26, 2007

Diakah Pahlawanku???


Karya Dian Karina Rachmawati

Detik-detik dimana semua orang hatinya gemetar,takut karena mendengar dentuman bunyi ledakan bom amunisi,suara tembakan pada saat perang gerilya untuk meraih kemerdekaan RI.Semua orang dan pahlawan yang hidup pada jaman itu,tiada hari tanpa berleha-leha.Karena setiap detik setiap menit dan setiap jam mereka harus siaga menghadapi para penjajah yang ingin merebut kekuasaan dibumi pertiwi.Setelah lama mereka berjuang bertaruh jiwa dan raga,akhirnya tepat pada tanggal 17 Agustus 1945 negara Republik Indonesia telah mampu memperjuangkan pertahanan negara tercinta ini.Dan ditetapkanlah tanggal 17 Agustus itu sebagai Hari Kemerdekaan RI,yang biasa kita peringati bersama.Dan perjuangan para pahlawan tidaklah cukup hanya 1 hari itu saja,karena momen perjuangan mereka melewati kurun waktu yang cukup lama,berhari-hari,berbulan-bulan,bertahun-tahun.Sehingga hal inilah yang membuat kita sadar bahwa betapa besar pengorbanan para pejuang kita.

Setiap menjelang bulan Agustus diberbagai kota,daerah bahkan diseluruh pelosok merasakan begitu meriahnya perayaan-perayaan yang digelar disetiap daerah mereka masing-masing.Dari golongan yang kecil,remaja,dan tua sekalipun merayakan hari kemerdekaan ini.Berbagai lomba,kompetisi diikuti oleh sejumlah masyarakat sekitar dengan sangat antusias.Hal ini membuktikan bahwa mereka sangalah menghargai jasa-jasa para pahlawan dengan memperingati setiap Hari Kemerdekaan.

Dari cerita diatas,patut kita berikan acungan jempol bagi setiap masyarakat yang masih peduli terhadap bangsanya.Namun bentuk perjuangan lain yang berhasil aku tangkap pada bulan itu pula,sangatlah membuat hatiku menjadi sedih melihatnya.Tepat pukul 16.00 wib tanggal 29 Juli 2007,datanglah seorang ibu muda bersama anak kecilnya kerumahku untuk menemui ibuku.Saat itu aku baru saja bangun dari tidurku.Tak sengaja aku mendengar pembicaraan antara ibuku dengan ibu muda yang datang kerumahku itu.Saat itu yang aku dengar,ibu muda itu bercerita bahwa ia telah berjalan dari tempat ketempat bersama anak gadisnya yang baru saja lulus dari bangku sekolah SMA untuk mencari pekerjaan yang layak untuk anak gadisnya.Terikan matahari sampai cucuran keringat membaluti tubuhnyapun tak terasa olehnya,demi mencarikan pekerjaan untuk anak gadisnya.”Pak apa ada lowongan pekerjaan??”kata-kata itu yang sering dilontarkan oleh sang ibu sambil menunjuk anak gadisnya.”Gak ada bu!!”kata-kata itu pula yang sering ia dapati.Mereka semua yang mendengar mengira bahwa ibu muda itu yang mencari lowongan pekerjaan,padahal pekerjaan itu untuk anak gadisnya.Dengan lugunya ibu itu menjelaskan “Ini buat anak saya,pak!!Bukan buat saya!!Ini lho anaknya!!”jawab ibu dengan tegas.Dan pada akhirnya setelah lama mencari beliaupun berhasil mendapatkan pekerjaan yang layak disebuah restoran Citra Raya,yang tak jauh pula dari rumahnya.Namun sayangnya,kebahagiaan ibu tersebut terhenti ketika seorang personalia memintai ijasah SMA anak gadisnya itu.Karena ijasah anak itu masih ditahan oleh kepala sekolah,yang disebabkan ia belum melunasi biaya sekolahnya.Dan ujung-ujungnya ternyata ibu muda tersebut meminta bantuan kepada ibuku dengan meminjam uang sebesar Rp 50.000,00 untuk melunasi biaya sekolah anak gadisnya.Karena bagi ibu muda tersebut sangatlah penting bagi karir anaknya yang baru saja dimulai.Dan yang membuat aku sangat sedih,yaitu ibuku saat itu juga mengalami krisis sehingga tidak bisa meminjaminya.Dan ibu muda tersebut bersama anak kecilnya meninggalkan rumahku dengan hati yang sangat kecewa.Entah bagaimana nasib anak gadisnya itu,aku juaga tidak tahu.
Setelah sore hari rumahku didatangi oleh ibu muda,tidak lama kemuadian seorang ibu tua yang hampir sama nasibnya dengan ibu muda yang tadi sore datang.Pukul 18.00 setelah adzan maghrib berkumandang,dan aku selesai sholat maghrib.Tibalah ibu tua dengan membawa sebuah buku,entah aku tidak tahu buku apa itu.Saat itu aku berada dikamar sedang mengerjakan tugas.Dengan ekspresi yang sangat sedih,lusuh,dan kusam ibu janda tua itu duduk diruang tamu dan bergegas mau menyerahkan sebuah surat sertifikat tanah rumahnya yang sengaja ia jadikan jaminan kepada ibuku,jika ibuku mau meminjaminya uang sebesar Rp 5.000.000,00.Ibuku langsung tertegun dan kaget melihat tingkah ibu tua itu.Seketika itu ibuku bertanya kepada ibu tua itu “Lho-lho ada apa ini,ibu??”Kok ibu tiba-tiba mau pinjam uang sebanyak itu???”tanya ibuku sambil bingung.Dan ibu janda itupun bercerita sambil bercucuran air mata.Bahwa anak gadisnya telah disandra oleh rumah sakit karena tidak mampu melunasi biaya pengobatan.Dan sadisnya lagi,anak gadisnya itu telah melahirkan seorang bayi mungil yang juga disandra bersama ibundanya dirumah sakit Muji Rahayu pada saat itu.”Ya…Allah…betapa sadisnya manusia saat ini!!”bisikku dalam hati.Saat itu pula ibuku bingung bercampur sedih mendengar cerita ibu tua janda tersebut.”Apa yang dilihat dari keluarga PNS seperti kami ini???Kok mereka selalu melihat bahwa kami keluarga berada??”bisik hati ibuku.Dan ibuku saat itu hanya bisa memberikan saran kepada ibu tua itu untuk meminta surat RT-RW untuk meminta bantuan keringanan biaya pengobatan.Karena ibuku tidak mampu memberikan uang sebesar itu,ibuku juga tidak punya uang sebanyak itu.Dengan rasa penyesalan ibuku meminta maaf kepada ibu janda itu bahwa tidak bisa membantunya.Ibuku hanya bisa memberikan bantuna berupa saran saja.Wajah ibu janda itupun dalam keadaan sedih dan bingung meninggalkan rumahku,karena ia berpikir kemana lagi ia harus meminjam uang sebanyak itu dengan membawa surat sertifikat tanah rumah yang ia miliki.Sementara anak gadisnya menunggu dirumah sakit bersama cucunya.Seharusnya rasa senang yang membaluti keluarga mereka,namun malah kesedihan yang harus mereka tanggung.

Pagi hari aku terbangun untuk melakukan aktifitas seperti hari biasa,namun masih dalam detik-detik perjuangan yaitu bulan Juli menjelang Agustus.Aku bersama ibuku mempersiapkan bak berisi air untuk mencuci beberapa pakaian yang kotor.Tiba-tiba seorang ibu muda dengan menggendong anak kecilnya datang kerumahku dengan membawa sebuah tas kresek berisi beras yang ditawarkan kepada ibuku.Karena pada saat itu pula,ibu muda itu harus mendapatkan uang untuk berobat anaknya yang sedang sakit panas.”Bu,tolong beras saya ini dibeli,bu!!”Anak saya sakit,bu!!”tawar ibu muda itu kepada ibuku.”Tidak,bu!!jawab ibuku.”Dan ibu muda tersebut melihat bahwa ibuku dan aku akan mencuci.Dengan tidak putus asa ibu muda itupun menawarkan tenaganya untuk mencuci agar ia mendapatkan segenggam uang.”Bu,apa ibu tidak butuh pencuci??”tanya ibu muda itu.”Maaf,bu…Tidak!!”jawab ibuku.Namun setelah ibuku melihat tingkah ibu muda tersebut yang tidak putus asa,ibuku semakin teharu.Dan ibuku bergegas langsung mengambil sejumlah uang dan memberikannya kepada ibu muda tersebut.”Ini bu,ada sedikit uang untuk ibu!!Cepat dibawa anaknya kepuskesmas ya,bu!!”saran ibuku.Oh,ya ibu sudah makan??”tanya ibuku.”Belum,bu!!”jawabnya.Dan ibuku langsung memberikan sebuah bungkusan yang berisi nasi dan lauknya.”Ini,bu..dimakan ya..buat anaknya sama ibu juga!!!”terang ibuku.”Terima kasih banyak,bu!!”jawab ibu muda itu.Dan ibu muda itu segera bergegas meninggalkan rumahku dengan menggendong anak kecilnya yang badannya sangat panas saat itu.

Aku bersama ibuku seketika itu bercerita tentang peristiwa-peristiwa yang telah kita alami selama 2 hari ini.Betapa besar pengorbanan dan perjuangan ibu.Dari melahirkan yang mempertaruhkan nyawa mereka,sampai merawat hingga dewasa.Saat itu aku membuat kesimpulan sendiri,saat ini bulan Juli menjelang Agustus dimana saat itulah para pahlawan berjuang mati-matian untuk bangsa dan negara.Ternyata ditahun 2007 yang sudah merdeka seperti ini,masih juga aku temukan sosok pahlawan kehidupan bagi kita semua yang sering kita lupakan.Ada sebuah lagu yang sering kita dengar “Kasih Ibu sepanjang beta,tak terkira sepanjang masa.Hanya memberi tak harap kembali,bagai Sang Surya menyinari dunia.”Para ibu yang bertaruh nyawa melahirkan si mungil yang tanpa dosa,hingga saat ini bisa tumbuh menjadi sosok remaja putri yang manis.Tanpa keluhan ibu merawat kita semua.Namun yang kutemukan diperistiwa diatas ini,para ibu yang juga berjuang mati-matian untuk mendapatkan yang terbaik untuk anaknya.Telah kutemukan pahlawanku beliau adalah Ibunda Tersayang………………!!!!!!!



GELAP mATA,HATI HaMPa



Ketika kupecahkan cahaya
Terlihat gelapnya dunia
Kupejamkan mata
Bayangan hitam kelAm
Segelap hati yang kurasakan
Kesuksesan didepan mata
Kutak sanggup menggapainya


Ketakutan menyelimuti diri
Langkah kaki tak terarah
Berjalan digurun malam
Tanpa sinar,hilang daya upaya


Kubuka mata,kusentuh cahaya terang
Tersirat pancaran indahnya dunia
Mata batinku berbisik
Dialah sang pencerah,hanya dia
Seisi bumi,cahaya terpancar oleh-Nya

Tegaklah diri yang lunglai tak berdaya
Adalah karena-Nya jua
Persis apa yang kurasa


Meskipun raga ini patah
Samudrapun akan tetap kuarungi
Tuk meraih apa impianku
Dialah sang maha Perkasa
Tiada sesuatupun didunia ini yang tak mungkin
Bertanyalah pada langit
Hanya dialah yang tau segalanya
Isi jagat raya berada dlm genggamannya
Dari ufuk barat sampai timur
Kan menjadi saksi ke-Maha Besarannya